Lima puluh resep beserta foto step by step untuk buku keempat JTT mengenai cake dan roti akhirnya kelar juga saya kirimkan ke Mbak Lidya, Editor dari Kawan Pustaka, hari ini. Sejak bulan lalu, setiap Senin pagi, Mbak Lidya akan mengirimkan pesan di WA menanyakan kapan sisa resep terakhir (yang hanya tinggal beberapa gelintir saja!) akan saya email. Pertanyaannya tersebut selalu saya balas dengan, "Minggu ini ya Mbak." Tapi janji itu pun tinggalah janji. Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, sisa resep tak kunjung saya eksekusi di dapur hingga tiba weekend kemarin. Tak kuasa harus menghadapi pertanyaan yang sama dari Mbak Lidya di Senin pagi, saya pun memutuskan pe-er ini harus segera dituntaskan.
Terus terang buku tersebut sudah tertunda lebih dari satu tahun lamanya. Seingat saya, rencananya buku akan diterbitkan kala Lebaran tahun lalu, namun hingga Lebaran tahun ini berlalu pun tak kunjung kelar. Walau segudang alasan seperti waktu luang yang sulit ditemukan, atau banyaknya kesibukan di hariweekend bisa saya masukkan sebagai penyebabnya tapi hati kecil ini mengatakan faktor malas adalah alasan utamanya.
Membayangkan proses membuat cake atau roti yang memerlukan kehati-hatian, serta waktu yang lama, memang cukup ampuh menurunkan semangat. Ditambah lagi gambaran mengerikan tumpukan perabotan kotor yang bakal menjulang hingga ke langit-langit dapur, menjadikan semangat tersebut runtuh perlahan. Saat membuat ketiga buku JTT sebelumnya, saya cukup beruntung dibantu oleh asisten rumah tangga yang sigap membersihkan perabot bekas memasak, mengelap meja dan kompor, serta mengepel lantai hingga kinclong. Kini tanpa asisten, saya harus berjuang sendiri mempersiapkan semuanya mulai dari awal hingga ke sesi foto yang terkadang lebih lama dibandingkan proses memasaknya sendiri.
Sifat moody saya yang naik turun selayaknya kora-kora di Ancol juga menjadi alasan lain yang sayabenci namun susah digebah pergi. Mood memasak saya bisa hilang begitu saja hanya karena adanya percikan minyak dan remah makanan di permukaan kompor, atau ketika melihat perabotan bergeletakan bukan ditempatnya semula. Seringkali untuk membuat mood itu kembali saya harus membersihkan dapur terlebih dahulu sebelum sesi memasak dimulai. Namun kerapkali yang terjadi adalah ketika dapur telah rapi saya justru 'kelenger' tergeletak di kasur dan ujung-ujungnya tak ada satu resep pun yang dikerjakan.
Tapi weekend kemarin waktu saya sebenarnya cukup luang. Ibu saya telah kembali ke Paron sejak minggu lalu sehingga saya tidak perlu ke rumah adik di Mampang untuk mengunjungi beliau. Sejak hari Jumat saya telah bertekad hendak menyelesaikan semua resep yang tertunda dan mempersenjatai diri dengan sebuah daftar menu. Sialnya atau asyiknya, di Jumat malam saya baru mengetahui jika film Star Trek versi anyar berjudul Beyond, yang dibintangi oleh Chris Pine dkk. sangatlah ciamik, membuat pada hari Sabtu dilanjutkan dengan menonton dua film Star Trek sebelumnya. Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore ketika akhirnya saya berhasil menyeret kaki ke dapur dan mulai tergopoh-gopoh melaksanakan rencana.
Pada hari Minggunya kembali saya berkutat di dapur sejak pagi hingga gulita mulai menaungi langit Jakarta, dan memaksa saya menyerah mengambil gambar. Tanpa sinar matahari maka foto dengan pencahayaan bagus mustahil diciptakan kecuali mungkin jika saya dilengkapi dengan perlengkapan memadai. Terpaksa besoknya di pagi hari sebelum berangkat kerja saya sibuk menata kamera dan meja untuk mengambil foto. Jendela lantai atas milik tetangga di depan rumah Pete terlihat menganga, namun saya tidak peduli dan tetap melanjutkan aksi. Hari ini semua foto dan resep, termasuk foto untuk buku kelima yang berisikan masakan rumahan (seperti 3 buku sebelumnya) telah saya kirimkan ke Mba Lidya. Seakan beban berat terangkat lepas, saya merasa dada ini jauh lebih lega dan lupa jika pada malam harinya sepuluh buah koyo cabai menempel di sekujur tubuh dan kaki. Tobat!
Wokeh kembali ke resep homemade pangsit goreng kali ini. Sebenarnya sudah lama saya bercita-cita hendak membuat kulit pangsit sendiri, selama ini setiap kali memerlukannya maka saya lebih sering membeli versi siap pakainya di pasar. Kulit pangsit bukanlah barang yang mahal, satu pak berisikan 50 lembar mungkin hanya dihargai beberapa belas ribu rupiah saja, dan kita bisa menggunakannya untuk membuat banyak aneka makanan. Tapi minggu lalu kala iseng menggoreng lembaran homemade tortilla yang membeku di freezer, saya cukup dibuat surprised kala menemukan betapa miripnya kulit tortilla goreng itu dengan pangsit goreng yang renyah. Jadi dengan sedikit modifikasi saya iseng merubahnya menjadi pangsit kuah dan pangsit goreng yang menurut saya rasanya sangat maknyus. Resep homemadetortilla bisa anda lihat pada link disini ya.
Untuk versi pangsit kuah, rencananya akan saya masukkan sebagai salah satu resep di buku kelima JTT yang berisikan masakan rumahan. Proses membuat pangsit kuah dan goreng relatif sama, yang membedakan hanyalah yang satu diceburkan ke air mendidih sedang yang lain diceburkan ke minyak panas. Keduanya sama lezatnya. Versi rebus membuat kulit pangsit terasa lembut namun cukup kenyal di mulut, sementara versi gorengnya memiliki tekstur garing dan renyah. Namun jika anda berharap kerenyahannya sama seperti pangsit goreng a la Bakmi GM yang super rapuh maka dengan berat hati saya katakan, "Tidak ya."^_^
Proses membuatnya super duper mudah, bagian terberat mungkin hanyalah pekerjaan gilas-menggilas adonan hingga tipis, yang sebenarnya bisa digantikan dengan alat penggiling mie. Sayangnya mengeluarkan alat giling nan berat itu bukanlah pekerjaan favorit saya, apalagi membersihkannya setelah dipakai. Jadi saya lebih memilih mengandalkan otot lengan yang sebesar kaki gajah ini. Di resep saya menggunakan dua tepung, yaitu tepung terigu dan tapioka, ini berbeda dengan resep tortilla yang hanya menggunakan tepung terigu saja. Alasan saya karena tapioka akan memberikan tekstur sedikit chewy dan tampilan transparan ketika pangsit direbus. Untuk pangsit goreng, tepung tapioka akan membuat testurnya menjadi lebih garing.
Modifikasi lainnya adalah menggunakan air panas mendidih untuk membasahi tepung. Air panas membuat tapioka menjadi setengah matang, merubah teksturnya lebih liat sehingga adonan menjadi lemas namun cukup elastis dan tidak muda robek ketika digilas dan dipermak menjadi lembaran tipis. Selain itu, tapioka yang tersiram air panas akan membuat tekstur pangsit menjadi lebih crispy. Poin penting saat membuat pangsit goreng (bukan pangsit versi rebus) adalah porsi adonan isi di dalam pangsit. Terlalu banyak isi akan membuat pangsit susah matang dan kering sempurna. Terus terang saya terlalu banyak mengisinya, membuat pangsit susah matang merata. Ketika bagian tepinya sudah kering dan berwarna kecoklatan maka bagian tengahnya masih kekuningan dan lembab membuat pangsit tidak garing secara keseluruhan.
Selain masalah isi, maka ketebalan pangsit kala digilas juga harus diperhatikan ekstra, semakin tipis tentunya semakin renyah namun akan semakin sulit dihandle. Namun secara keseluruhan pangsit sudah cukup renyah walau saya menggilasnya tidak terlalu tipis. Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Homemade Pangsit Goreng
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 25 - 30 buah pangsit
Tertarik dengan resep yang menggunakan kulit pangsit lainnya? Silahkan klik link resep dibawah ini:
Resep Pangsit Kuah Isi Daging Ayam & Sayuran
Sup Wonton dengan Jamur Shiitake
Homemade Siomay
Tertarik dengan resep yang menggunakan kulit pangsit lainnya? Silahkan klik link resep dibawah ini:
Resep Pangsit Kuah Isi Daging Ayam & Sayuran
Sup Wonton dengan Jamur Shiitake
Homemade Siomay
Bahan:
- 200 gram tepung terigu serba guna/protein sedang
- 50 gram tepung tapioka
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh baking powder
- 40 ml minyak sayur
- 125 ml air panas mendidih
Bahan isi:
Bahan isi:
- 200 gram dada ayam giling
- 6 ekor udang jerbung, kupas kulit dan rajang kasar
- 2 siung bawang putih, dihaluskan
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap asin
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh garam
- 1 sendok makan tepung tapioka
Pelengkap:
- saus sambal
Cara membuat:
Membuat isi
Pelengkap:
- saus sambal
Cara membuat:
Membuat isi
Masukkan udang dan ayam ke mangkuk, tambahkan bumbu isi lainnya aduk rata. Cicipi rasanya dengan menggoreng sebagian adonan. Simpan adonan isi di kulkas dalam wadah rapat. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan kering. Buat sumur ditengah tepung, tuangkan minyak dan air panas mendidih. Aduk cepat dengan sumpit hingga adonan tampak bergerindil, bergumpal dan semua tepung menjadi lembab terkena cairan.
Uleni adonan perlahan hingga kalis. Hati-hati, pada tahap ini mungkin adonan terasa agak panas. Adonan cukup nyaman dipermak, jadi sebenarnya tidak perlu menambahkan tepung lagi, namun jika dirasa terlalu lengket tambahkan 1 sendok makan tepung terigu. Bentuk adonan menjadi bulatan, bungkus dengan plastic wrap, dan diamkan 20 menit supaya adonan rileks dan lemas.
Buka bungkusan adonan, gelindingkan adonan di permukaan meja sehingga menjadi gelondongan sepanjang 25 cm. Bagi adonan menjadi 10 bagian. Gilas tipis masing-masing bagian. Potong kotak ukuran 6 x 6 cm.
Letakkan isi disalah satu sudut, olesi dengan air bagian tepi adonan dan lipat sehingga isi tertutup dengan adonan. Pastikan adonan menempel dengan baik agar minyak tidak masuk ke dalam pangsit kala digoreng. Lumuri permukaan pangsit dengan tepung terigu, tata di loyang bertabur dengan tepung. Lakukan hingga semua adonan habis.
Note: untuk pangsit goreng sebaiknya tidak meletakkan adonan isi terlalu banyak, sebaiknya pipihkan adonan isi (bukan berbentuk gumpalan) agar bisa matang merata dan garing ketika digoreng.
Siapkan minyak yang cukup banyak, panaskan. Goreng pangsit dengan api sedang saja hingga satu sisi kecoklatan, balikkan dan goreng sisi lainnya hingga matang. Sebaiknya pangsit tenggelam di dalam minyak agar bisa garing merata. Angkat pangsit dan tiriskan. Jika wajan anda kecil, sebaiknya tidak memasukkan pangsit sekaligus banyak dalam satu kesempatan penggorengan.
Simpan pangsit goreng dalam wadah tertutup rapat dan mengingat pangsit mengandung ayam maka tidak tahan lama dan mudah lembab. Super yummy!
0 komentar:
Posting Komentar