Senin, 01 Agustus 2016

Pizza Telur, Daging Asap, Tomat Cherry & Keju


Resep pizza ini sebenarnya sudah lama menjadi incaran saya, karena anda tidak akan menemukannya di resto pizza manapun di Jakarta. Pizza dengan aneka macam topping seperti sosis, daging sapi cincang, pepperoni, daging asap, ayam, tuna, atau seafood lainnya, sudah sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika pizza dengan topping telur yang dipecahkan di atasnya kemudian dipanggang? Hmm, pasti membuat rasa penasaran anda tergelitik karena ingin tahu seperti apa rasanya. Terus terang rasa penasaran saya sudah bukan tergelitik dan terkikik lagi melainkan sudah dalam taraf terkakak, namun baru tadi malam saya berani mencobanya. Itu pun setelah membaca kesana kemari berbagai artikel mengenai pizza dengan topping telur seperti ini.

Kekhawatiran yang paling dasar adalah apakah adonan pizza bisa matang sempurna? Apakah telurnya bisa matang juga? Apakah rasa amis telur akan terasa? Apakah enak rasanya? Apakah ini dan apakah itu yang ujung-ujungnya tidak ada langkah berarti hanya sebatas meng-copy artikel dari mana-mana hingga memenuhi hard-disk notebook, dan tetap saja tidak ada secuil pizza pun yang tercipta. Jadi saya kembali ke moto awal: guru terbaik adalah pengalaman, practice makes perfect, just do it, not only talk but action, bla bla bla. Dan dengan berbekal ilmu meringankan tubuh saya pun melayang ke dapur, mengeluarkan segala jurus, dan senjata rahasia. Ciatt... jadilah pizza telur yang ternyata yummy!






Semua itu berawal dari saya melihat resep dan gambarnya yang terlihat menggiurkan di website Smitten Kitchen. Saya akui kualitas fotonya memang sangat bagus, namun memang pizzanya sendiri tampak lezat dan membuat saya berkelana mencari resep-resep serupa. Namun petualangan saya kembali lagi ke resep awal karena terlihat lebih menjanjikan. Membuatnya relatif mudah, sangat mudah menurut saya. Pizza ini tidak menggunakan aneka saus walaupun lain kali jika akan membuatnya lagi saya akan menambahkan saus di permukaannya. Maklum saja, lidah Asia saya tetap saja menyukai makanan yang tasty, spicy dan hot.  Adonan pizzanya mudah dibuat, hanya saja jika anda akan menyantapnya sekarang maka buatlah adonanya satu hari sebelumnya. Paling bagus malam sebelum tidur anda buat adonan pizzanya, kemudian masukkan ke kulkas. Besoknya, bisa pagi hingga malam, anda tinggal membentuk dan menata topping-nya.





Nah, topping-nya ini sangat simple, terdiri atas keju, daging asap, telur dan sedikit cincangan daun bawang. Saya menambahkan potongan-potongan tomat cherry diatasnya agar terlihat berwarna. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, dan sebelumnya di setiap artikel pizza yang saya tampilkan. Hentikan membeli pizza dan mulailah membuatnya sendiri di rumah karena sangat mudah, lezat, dan membuat hati anda puas serta keluarga anda bangga memiliki ratu dapur yang sempurna. Yuk kita lirik resepnya ^_^





Pizza Telur, Daging Asap, Tomat Cherry, & Keju
Resep diadaptasikan dari Smitten Kitchen - Breakfast Pizza


Bahan adonan pizza (untuk 2 loyang pizza):
- 220 gram tepung terigu protein tinggi (saya menggunakan Cakra Kembar)
- 1/2 sendok teh ragi instan (saya menggunakan Fermipan)
- 1 sendok makan minyak zaitun, bisa diganti minyak sayur biasa
- 1/2 sendok teh garam
- 150 ml air hangat

Bahan topping (untuk 1 loyang pizza, tambahkan menjadi 2 kali lipat jika anda akan membuat dua buah loyang pizza):
- 5 lembar daging asap, potong memanjang
- 3 butir telur ayam
- 1/2 blok keju Kraft mudah meleleh (sekitar 80 - 100 gram), parut atau cincang kasar. Bisa juga dicuil-cuil dengan jari tangan
- 2 sendok makan keju parmesan bisa diganti dengan cheddar parut.
- 1 batang daun bawang rajang halus
- 1 butir bawang merah rajang halus
- 8 buah tomat cherry belah dua


Cara membuat:
Membuat adonan pizza

1 hari sebelumnya, malam hari sebelum anda tidur....



Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan garam aduk rata, sisihkan.  Siapkan mangkuk kecil, masukkan air hangat kuku (pastikan air tidak terlalu panas, tandanya ujung jari anda cukup nyaman ketika dicelupkan ke dalamnya), tambahkan  ragi instan dan aduk rata. Biarkan selama 5 menit.

Buat lubang di tengah tepung, tuangkan campuran air+ragi dan minyak zaitun ke tengah lubang. Biarkan cairan terserap sebentar ke tepung, dengan menggunakan jemari tangan aduk adonan hingga tercampur dengan baik. Uleni adonan sebentar kira-kira 15 menit hingga halus, lembut dan kalis (tidak menempel di tangan) dan tidak menempel di dasar wadah. Adonan lembek dan lemas. Jika terasa sedikit lengket, olesi tangan anda  dengan sedikit  minyak dan lanjutkan menguleni adonan.





Jika telah terbentuk adonan yang smooth, bagi menjadi dua bagian yang sama besarnya, bulatkan. Siapkan 2 buah plastik, beri 1/2 sendok teh minyak ke masing-masing plastik. Masukkan adonan, goyangkan plastik dan adonan hingga minyak melumuri adonan, ikat ujung plastik. Simpan di kulkas selama semalam.

Keesokan harinya....

Panaskan oven di suhu 200'C, letakkan rak kawat di tengah oven. Oven harus dipanaskan setidaknya 30 menit sebelum pizza dipanggang.

Keluarkan adonan dari kulkas, biarkan di suhu ruang sebentar + 10 menit, dalam taraf ini adonan menjadi mengembang dan sangat lentur.



Potong-potong daging asap dan goreng dengan 1 sendok makan minyak hingga kering dan crispy. Angkat, tiriskan dan serap kelebihan minyak dengan tissue dapur.

Siapkan loyang datar, anda bisa menggunakan loyang  alumunium, loyang datar untuk memanggang kue kering (baking sheet) atau loyang besi seperti yang saya gunakan. Semua oke dan bentuk loyang tidak harus bulat.

Taburi permukaan loyang dengan tepung, letakkan adonan di tengah loyang dan mulai tipiskan adonan dengan cara menekan-nekannya dengan ujung jari. Lebarkan hingga ketebalan yang anda inginkan. Saya suka kulit pizza yang crunchy dan crispy, kering dan tidak terlalu tebal. Karena itu saya membuatnya agak tipis (ketebalan 1 cm).

Adonan pizza ini seharusnya untuk 2 buah loyang pizza, tapi karena saya menggunakan loyang dengan diamater 23 cm, maka adonan yang saya pakai lebih dari satu bulatan adonan.



Taburi permukaan adonan dengan keju Kraft mudah meleleh, daging asap, tomat cherry dan keju parmesan atau keju cheddar parut. Taburi dengan setengah bagian daun bawang + irisan bawang merah. Pecahkan telur di permukaan pizza, hati-hati saat memecahkan agar kuning telur tidak rusak. Saya terlalu bersemangat memecahkan telur sehingga satu kuning telur ikut hancur.


Panggang pizza selama 20 - 30 menit, atau hingga roti kecoklatan dan telur mengeras dan matang. Anda bisa mengeluarkannya dari oven saat telur setengah matang, permukaannya terlihat masih basah. Karena saya suka telur yang matang sempurna maka saya memanggangnya hingga kuningnya mengeras. Keluarkan dari oven dan biarkan agak dingin dan potong-potong sesuai selera.


Tips: cara termudah memotong pizza adalah dengan menggunakan gunting, membuat pizza anda terpotong rapi dan topping tidak rusak.

Nah pizza ini sedap untuk sarapan atau camilan kala senggang, dan tentu saja jangan lupa... saus sambal botolan di samping anda ^_^.


Selamat mencoba!


Source: http://www.justtryandtaste.com/2011/10/obsesi-roti-11-pizza-telur-daging-asap.html

Roti Lapis Keju - Merubah emosi tingkat tinggi menjadi makanan yummy ^_^


Apa jadinya jika emosi melanda dan segumpal adonan roti berada di tangan? Yang pasti bukanWorld War babak ke 3, bukan juga perang Bratayudha dengan tetangga. Bukan, jelas bukan.  Karena energi ekstra dari emosi yang menggunung ini bisa disalurkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan super yummy. Roti lapis keju! 

Membuat roti, walau sekarang mulai jarang saya lakukan, saya akui merupakan sarana terbaik untuk melampiaskan kekesalan. Daripada diam merenung dan ngedumel di dalam hati - sementara si sumber kekesalan bahkan tidak tahu telah membuat kesal orang lain - lebih baik segera beranjak ke dapur, menakar tepung, air dan ragi untuk membuat adonan yang sedap disulap menjadi roti. Sembari anda menonjok, membanting dan menguyel-uyel si adonan (kata kerja yang terakhir susah untuk dicari ejaan Bahasa Indonesianya yang baik dan benar), sekaligus anda juga bisa melampiaskan kekesalan yang melanda. Hmm, kali ini saya bahkan tidak merindukan mikser heavy duty sama sekali dan ikhlas menguleni adonan secara manual. ^_^



Di beberapa resep roti yang saya tampilkan, sering sekali saya menyebutkan bahwa proses menguleni adonan roti merupakan kegiatan relaksasi yang menenangkan jiwa. Walau terkadang untuk memulai membuatnya selalu ada rasa malas menyerang karena membayangkan tepung dan adonan yang mengotori tangan, namun ketika adonan elastis tercipta, terasa lentur dalam sentuhan jemari maka seakan tangan anda tidak ingin berhenti untuk terus dan terus meremas, menarik, membanting, memukul, meninju dan melakukan segala macam gaya dan proses akrobatik yang hanya bisa anda lakukan saat membuat roti. Hanya adonan roti yang bisa pasrah dengan perlakuan kasar anda dan bahkan justru akan semakin lentur, elastis dan lembut.  Semakin bersemangat anda menguleninya maka si adonan akan semakin kalis, mulus dan halus. Hasil rotinya pun sudah bisa ditebak, sangat lembut!


Roti lapis keju ini sebenarnya sama dengan adonan roti manis atau roti tawar umumnya. Perbedaannya adalah adonan roti yang telah mengembang kemudian digilas hingga tipis, dipotong-potong, ditumpuk dan disusun menjadi satu di dalam loyang loaf. Roti kemudian dipanggang hingga matang. Hasil jadinya adalah roti berlapis-lapis yang mengembang dengan cantiknya, sangat lembut, empuk dan mudah untuk dilepaskan antar lapisannya sehingga anda tidak memerlukan pisau roti untuk memotongnya. Walau rasanya sedap jika disantap begitu saja karena menggunakan keju cheddar parut di dalamnya, namun roti akan terasa lebih yummy lagi jika dinikmati dengan olesan selai di atasnya selayaknya roti tawar umumnya. Saya menggunakan selai blueberry yang masih saya miliki di kulkas. Dalam kondisi hangat karena roti baru saja keluar dari dalam oven, berlapis selai ungu yang cantik, tanpa sadar saya pun menghela nafas puas tatkala menggigit dan mengunyah potongan demi potongan, tak peduli dengan jam dapur yang telah menunjukkan pukul 9 malam. Rasa kesal? Sudah lupa tuh. ^_^


Anda tertarik untuk mencoba membuatnya? Nah, beberapa waktu yang lalu ada teman yang sms ke saya dengan panik kala membuat adonan donat kentang yang super lengket dan masih lengket walau telah ditambahkan tepung banyak-banyak ke dalamnya. Maka saya perlu informasikan bahwa adonan roti yang ini juga lengket dan lembek, namun menambahkan tepung banyak-banyak sama sekali tidak saya sarankan karena akan membuat roti menjadi keras. Jika anda benar-benar mengikuti instruksi proses pembuatan, termasuk takaran bahan dan jenis bahan yang digunakan maka adonan roti yang lengket sebenarnya bukan masalah besar. 

Berikut ini hal-hal yang perlu anda perhatikan:
  1. Gunakan ragi jenis instan bukan gist.  Ragi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembuatan roti, jadi pastikan anda menggunakan jenis ragi yang benar. Ragi instan memiliki butiran kecil dan halus, biasanya di jual dengan merk dagang Fermipan atau SAF. Sedangkan gist memiliki butiran lebih besar, keras dan harus di lakukan proofing terlebih dahulu dengan cara membuang biang ragi (starter). Ragi instan memiliki daya kerja yang cepat dan tidak perlu membuat biang terlebih dahulu, jadi langsung bisa dicampurkan ke dalam tepung. Bukan berarti gist tidak bisa anda gunakan untuk membuat roti hanya saja memerlukan proses yang lebih lama, lebih ribet dan hasilnya juga tidak semaksimal jika anda menggunakan jenis ragi instan.
  2. Pastikan ragi masih baik dan cek masa kedaluarsanya
  3. Gunakan sendok takar dan alat ukur yang benar, artinya disini sendok takar skala internasional. Misalnya 1 sendok teh takaran internasional hampir setara dengan 1 sendok makan Indonesia.  
  4. Ukurlah bahan-bahan dengan baik dan benar, untuk pemula sebaiknya ikuti resep dengan baik, lakukan improvisasi jika anda telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang cukup untuk membuat roti yang baik.
  5. Membuat roti tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal dan canggih, anda tetap bisa menghasilkan roti yang lezat di rumah dengan alat seadanya. Uleni adonan menggunakan tangan, jika anda merasa adonan lengket maka selalu lumuri tangan anda dengan tepung, hindari menyentuh langsung adonan dengan tangan yang tidak terlumur tepung. Usahakan tangan bersih dari adonan yang lengket untuk membuat proses menguleni menjadi lebih mudah.
  6. Menggunakan kedua tangan anda akan mempersingkat proses menguleni dan mempercepat adonan menjadi kalis, karena itu usahakan menguleni di meja datar bertabur tepung atau mangkuk yang besar. 
  7. Jangan panik ketika adonan terasa lembek, taburi tepung sedikit demi sedikit dan lanjutkan menguleni. Ketika gluten terbentuk dan ragi bekerja maka adonan akan menjadi lemas, dan lentur. 
  8. Jika adonan sulit sekali di uleni karena terlalu lembek maka istirahatkan adonan, sekitar 30 menit - 1 jam agar adonan rileks dan elastis. Tutup mangkuk dengan kain agar permukaan adonan tidak kering. Ketika adonan telah mengembang maka lanjutkan menguleninya kembali. Proses ini akan berhasil jika ragi yang anda gunakan bekerja maksimal, jika ragi tidak bekerja maka adonan tidak akan mengembang dan juga tidak akan menjadi elastis dan lentur.
  9. Memanggang roti tidak memerlukan waktu lama, terlalu lama akan membuat roti menjadi keras dan kering. 
  10. Gunakan api atas bawah agar permukaan roti bewarna kecoklatan yang cantik. Mengoleskan susu cair, kocokan telur atau mentega pada permukaan roti juga akan membuat roti menjadi berwarna kecoklatan. 
  11. Sekali membuat roti dan gagal bukan berarti perjuangan anda selesai, membuat roti memerlukan uji coba dan praktek yang berkesinambungan jadi setiap kegagalan yang terjadi adalah pelajaran yang sangat berharga untuk membuat roti berikutnya menjadi sukses. Jadi cobalah dan cobalah sambil terus belajar memperbaiki teknik dan ketrampilan anda.
Selamat mencoba!  

Roti Lapis Keju
Resep diadaptasikan dari web How Sweet It Is - Cheesy Puff Pull Apart Bread 

Untuk 1 loyang loaf dengan panjang 23 cm

Bahan:
- 340 gram tepung terigu protein tinggi atau serba guna (misal Cakra Kembar & Segitiga Biru)
- 1 sendok makan gula pasir
- 2 1/4 sendok teh ragi instant (pastikan fresh dan masih aktif, saya pakai Fermipan)
- 1/2 sendok teh garam
- 80 ml susu cair
- 56 gram margarine atau mentega
- 60 ml air
- 2 butir telur, suhu ruang
- 250 gram keju cheddar, parut
- 50 gram mentega, dilelehkan untuk olesan

Cara membuat:


Siapkan mangkuk, masukkan 240 gram tepung terigu, gula pasir, dan ragi instant, aduk hingga rata. Masukkan garam, aduk rata dan sisihkan.

Siapkan panci kecil, masukkan susu cair dan mentega, panaskan dengan api kecil hanya agar mentega meleleh saja. Angkat, biarkan selama 1 menit kemudian tambahkan air, aduk rata dan pastikan mentega benar-benar meleleh. 

Buat sumur di tengah tepung, tuangkan cairan susu-mentega, kemudian aduk dengan tangan hingga menjadi adonan yang kasar.  Tambahkan telur satu persatu dan aduk adonan hingga tercampur baik. Proses ini membutuhkan waktu selama beberapa saat untuk membuat masing-masing bahan tercampur dengan baik, jadi lakukan dengan sabar. Jika anda menggunakan mikser heavy dutymaka pekerjaan menjadi lebih simple, cukup masukkan semua bahan ke dalam mikser dan aduk hingga tercampur. 


Tambahkan kira-kira 150 gram keju parut ke dalam adonan, menggunakan tangan aduk dan campur keju dengan adonan hingga keju tersebar dengan baik. Cara paling gampang untuk mencampur keju adalah dengan menarik adonan dan menjejalkan keju ke dalamnya. Masukkan sisa tepung sebanyak 100 gram, aduk rata dan kemudian mulailah menguleni adonan. 


Anda bisa menguleninya di mangkuk atau di meja datar yang luas. Saya menggunakan sepotong marmer yang saya letakkan di atas meja dapur. Marmer ukuran 100 x 100 cm ini benar-benar mantap digunakan untuk menguleni adonan dengan segala macam gaya yang bisa anda lakukan. Taburi permukaannya dengan tepung, letakkan adonan diatasnya dan uleni adonan hingga kalis.

Adonan akan terasa lembek dan lengket, jadi selalu lumuri tangan anda dengan tepung saat menyentuh adonan. Usahakan untuk tidak menambahkan tepung di atas adonan secara langsung. Uleni hingga adonan terasa lemas, lentur dan tidak lengket di tangan. Anda bisa menarik, memukul, membanting dan melampiaskan kejengkelan (jika itu yang sedang anda alami). Jika adonan telah terasa lembut, lemas dan tidak lengket di tangan, lipat adonan seperti melipat amplop, kemudian bulatkan hingga benar-benar menjadi bola yang kompak. 


Nah, sekarang istirahatkan adonan selama 1 jam. Letakkan adonan di mangkuk yang telah diolesi dengan minyak, tutup mangkuk dengan kain. Biarkan mangkuk berisi adonan di atas meja dapur.

Sambil menunggu adonan mengembang, anda bisa mengisi waktu dengan menikmati segelas es teh manis. Anda sudah bekerja keras jadi tidak ada salahnya bersantai sejenak. Good job! ^_^

Siapkan loyang loaf panjang 23 cm, olesi mentega di permukaannya. Sisihkan.


Setelah adonan mengembang minimal 2 kali lipat, kempiskan adonan, letakkan di meja datar bertabur tepung. Menggunakan kayu penggilas, gilas adonan hingga mencapai ketebalan + 1 cm. Olesi permukaan adonan dengan mentega cair menggunakan kuas, kemudian tabur dengan sisa keju cheddar secara merata. 



Potong-potong adonan menggunakan pisau atau pizza cutter menjadi ukuran kira-kira 8 x 8 cm. Potongan tidak harus rapi. Susun masing-masing potongan ke dalam loyang, hati-hati jangan sampai keju berjatuhan.  Olesi permukaannya dengan mentega cair, tutup adonan dengan kain dan biarkan mengembang sekali lagi selama minimal 1 jam.

Panaskan oven, set disuhu 180'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven, gunakan api atas dan bawah.

Panggang adonan selama 30-40 menit atau hingga permukaan roti berubah kecoklatan. Keluarkan dari oven, hilangkan uap panasnya dan lepaskan roti dari loyang. Roti siap disantap begitu saja atau diolesi dengan aneka selai. Yummy!

Sources: http://www.justtryandtaste.com/2012/05/obsesi-roti-19-roti-lapis-keju-merubah.html

Roti Gulung Isi Coklat


Sudah teramat lama saya tidak bereksperimen dengan roti, terakhir kali saya posting Obsesi Roti 33- Roti Biji-Bijian pada bulan November tahun lalu. Saat membuka-buka kembali kumpulan resep roti, saya tersadar betapa waktu berlalu begitu cepat dan November 2013 merupakan waktu yang sudah cukup lama berselang. Nah demi menambah lagi satu resep di kumpulan resep Obsesi Roti JTT maka weekend kemarin saya pun mengeksekusi roti gulung isi coklat yang kali ini saya tampilkan. Roti ini sebelumnya sudah pernah saya coba di rumah adik saya Wiwin dengan menggunakan mixer heavy duty Sico-nya yang memiliki kapasitas besar. Memang menguleni adonan roti dengan mikser membuat semua pekerjaan menjadi enteng ditambah lagi mikser mampu menghasilkan adonan yang semulus pantat bayi. 

Namun menguleni dengan tangan juga bukan pekerjaan sulit, selama ragi instan yang anda gunakan mampu bekerja dengan maksimal maka adonan tetap akan mengembang dengan baik. Tentu saja anda harus mengeluarkan tenaga sedikit ekstra dan hasil adonan tidak sehalus jika anda menggunakan mikser namun percayalah untuk rasa keduanya sama. Nah bagi anda yang masihmeraba-raba bagaimana menguleni yang baik dan benar maka step by step yang saya sertakan di bawah mungkin bisa membuat anda sedikit tercerahkan.


Salah satu roti yang sudah lama ingin saya coba buat adalah roti coklat kepang yang dijual di All Fresh, toko buah langganan yang juga menjual produk bakery. Ada dua jenis roti kepang, kepang coklat dan kepang keju. Sebenarnya roti kepang hanyalah roti tawar biasa yang di dalamnya diberi tambahan coklat chips dan keju parut, hanya saja karena teksturnya yang lembut dan fluffymembuat roti ini menjadi favorit saya. Apalagi ukurannya relatif jumbo dibandingkan dengan roti sejenis lainnya. Nah untuk mendapatkan roti dengan tekstur lembab, lembut dan super duper empuk maka saya pun menggunakan resep dengan adonan Tangzhong di dalamnya. Selama ini membuat roti dengan Tangzhong terbukti mampu menghasilkan roti dengan tekstur sesuai keinginan. 

Sebenarnya di artikel resep roti sebelumnya saya pernah menjelaskan mengenai adonan Tangzhongini. Namun bagi anda yang belum pernah mendengar atau membacanya maka info sekilas yang  saya tuliskan berikut ini mungkin bisa membantu. Tangzhong atau metode water roux merupakan suatu teknik membuat roti yang dikembangkan di China untuk menghasilkan roti yang lebih lembut dan lebih kembang. Aslinya metode ini ditemukan di Jepang. Entah mengapa kalau sudah berurusan dengan tekstur makanan yang mengembang dan super lembut maka Jepang pasti berada di baliknya, contohnya saja pada Cotton Japanese Cheesecake dan Kasutera.

Cotton Japanese Cheesecake - Lembut dan Super Yummy!
Castella (Kasutera) - Japanese Sponge Cake yang Lembut & Fluffy


Nah bagian yang paling menakjubkan jika menggunakan  metode Tangzhong adalah tekstur roti masih tetap lembut dan mengembang walau roti telah berusia beberapa hari lamanya. Tentu saja kalau ingin teksturnya benar-benar empuk maka memanaskannya sebentar di microwave atautoaster sangat disarankan. Pada dasarnya metode Tangzhong dihasilkan dengan mencampurkan 1 bagian tepung dengan 5 bagian air (menggunakan timbangan untuk menakarnya), adonan lantas dipanaskan dengan suhu 65'C hingga terbentuk pasta kental yang basah. Pada suhu 65'C maka gluten yang terdapat di dalam campuran tepung dan air akan menyerap cairan di adonan dan mengembang. Ini menyebabkan ketika Tangzhong ditambahkan ke dalam sisa bahan roti lainnya akan membuat adonan menjadi naik dan menghasilkan roti yang lebih empuk. 


Apakah semua jenis roti bisa menggunakan metode Tangzhong untuk membuatnya menjadi lembut? Ya, tapi tentu saja diutamakan untuk jenis-jenis roti manis atau roti a la Jepang yang memang menuntut tekstur yang empuk. Tapi jika anda membuat roti a la Perancis seperti baguette, ciabatta, atau batard yang memiliki tekstur keras dan kasar maka tentunya metode Tangzhong tidak diperlukan. Lantas berapa persen idealnya adonan Tangzhong dari total tepung yang digunakan di dalam adonan roti? Umumnya sisihkan 11 - 12 persen tepung dalam adonan untuk membuat Tangzhong dan tambahkan air dengan rasio 1 : 5. Contohnya jika anda membuat roti yang menggunakan 500 gram tepung terigu maka sisihkan 50 - 60 gram tepung untuk membuatTangzhong dan campurkan tepung yang disihkan tersebut dengan 250 gram air. Tangzhong yang sudah anda buat bisa disimpan di dalam kulkas dalam waktu 3 hari. 


Permasalahan klasik utama jika membuat roti sendiri di rumah adalah proses menguleni. Entah sudah tak terhitung berapa banyak komentar dan pertanyaan yang masuk ke saya berisi keluhan anda yang bingung bagaimana menguleni roti yang baik dan benar. Sebenarnya tidak ada teknik yang jelas dan pasti dalam menguleni roti. Artinya gerakan sederhana berupa meremas, menekan, menggulung, menekuk bisa anda terapkan pada adonan dalam genggaman anda dan semua kegiatan itu sudah masuk dalam kategori menguleni. Mengapa kita perlu menguleni roti? Bukankahroti bisa dibuat tanpa melalui tahapan menguleni? Agar adonan roti bisa mengembang dengan baik maka anda harus membangun gluten yang terdapat di dalam adonan, membuatnya elastis sehingga mampu menampung karbondioksida yang terbentuk dari proses fermentasi ragi. Karbondioksidadalam kantung-kantung gluten inilah yang membuat adonan roti mengembang. 

Jika anda terlalu lama bekerja pada adonan (menguleni yang berlebihan atau over-knead) maka akan menyebabkan gluten menjadi rusak dan kehilangan keelastisannya. Roti tidak akan mengembang maksimal karena sebagian gelembung udara akan pecah saat semakin banyak gas yang terbentukdan membuat roti menjadi berat. Namun dalam kenyataannya jika anda menguleni manual dengan menggunakan  tangan maka hampir mustahil untuk membuat adonan menjadi berlebihan diuleni, kecuali jika anda memiliki tenaga super. Kasus adonan yang berlebihan diuleni biasanya terjadi jika menggunakan mesin.


Jadi bagaimanakah caranya untuk mengetahui apakah adonan sudah cukup diuleni? Untuk mengetahui gluten telah terbentuk dengan baik yaitu dengan melakukan test yang disebut'windowpane'Test windowpane merupakan cara yang termudah untuk mengecek apakah adonan roti yang anda buat telah cukup diuleni. Caranya cukup dengan mengambil segumpal kecil adonan, lebarkan dan tarik dengan jari tangan hingga menjadi selembar adonan yang tipis. Adonan yang sudah cukup diuleni akan melebar dan tertarik dengan smooth dan mudah seperti selayaknya sepotong permen karet yang dikunyah dan hendak ditiup menjadi sebuah balon. Ide menguleni roti sama seperti ide mengunyah permen karet, mempersiapkan adonan untuk menjadi elastis dansmooth sehingga mampu menampung gas yang terbentuk, dan mempertahankan bentuknya hingga proses baking. 

Setelah adonan dirasa mulai elastis, kira-kira 10 menit menggunakan mikser listrik atau 15 menit dengan menggunakan tangan, ambil kira-kira 2 sendok makan adonan dan cobalah untuk menariknya hingga menjadi membran yang tipis (windowpane). Perlahan tarik adonan melebar, bergantian di setiap sisinya. Tujuannya adalah untuk menarik adonan hingga kita bisa melihat cahaya yang tembus melaluinya tanpa membuat adonan menjadi koyak. Ketika kondisi ini sudah tercapai maka hentikan proses menguleni. Ada 3 kondisi windowpane yang terjadi: Jika adonan berhasil ditarik tanpa menyebabkannya menjadi sobek namun lembaran adonan masih terlihat buram maka tandanya gluten baru saja terbentuk; Jika adonan bisa ditarik dengan mudah menjadi selembar adonan yang tipis dan transparan maka artinya gluten sudah terbentuk sempurna; Level medium merupakan level gabungan di antara kedua kondisi ekstrem diatas dimana windowpanetampak transparan dengan beberapa bagian yang terlihat buram. 


Dalam prakteknya saya sendiri tidak terlalu memusingkan mengenai windowpane test ini. Selamaadonan yang saya uleni terasa elastis, smooth dan tidak lengket lagi di permukaan tangan makabiasanya saya lantas menghentikan proses menguleni dan mulai mengistirahatkan adonan.Sebagaimana resep kali ini, saya menguleninya dengan menggunakan dua cara, mikser heavy duty dan ulenan tangan, ternyata hasil roti tidak jauh berbeda dari segi rasa dan teksturnya. Bahkan beberapa waktu yang lalu kala membuat adonan pizza a la Peter Reinhart favorit saya, adonan hanya saya uleni sekedarnya dengan waktu singkat dan hasilnya pizza crust tetap lezat dan tak kalah dengan adonan yang diuleni dengan mesin.  Jadi bagi anda yang belum memiliki mikser untuk membuat roti tidak perlu berkecil hati, selama anda memiliki tenaga maka anda bisa menguleninya manual dengan kedua tangan. ^_^

Berikut proses dan resepnya ya. 


Roti Gulung Isi Coklat
Resep adonan roti diadaptasikan dari Angie's Recipes - Water Roux - Tangzhong Starter dan Christine Recipes - Hokkaido Milky Toast
Resep isi hasil modifikasi sendiri 

Untuk 1 loyang loaf ukuran 15 x 23 x 10 cm 

Tertarik dengan resep roti menggunakan metode Tangzhong lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Hokkaido Milky Loaf - Roti Lembut a la Jepang
Roti Gandum Isi Daging Cincang & Keju  

Bahan adonan Tangzhong:
- 50 gram tepung terigu protein tinggi 
- 250 ml air 

Bahan roti:
- 540 gram tepung terigu protein tinggi
- 1/2 sendok teh garam
- 4 sendok makan gula pasir
- 2 sendok teh ragi instan, sekitar 11 gram  (bisa pakai Fermipan atau Mauripan)
- 2 sendok makan susu bubuk full cream
- 1 butir telur, kocok lepas
- 115 ml susu cair hangat
- 185 gram adonan Tangzhong
- 50 gram mentega/margarine, dilelehkan. Bisa diganti dengan minyak goreng biasa

Bahan isi:
- 2 sendok makan coklat bubuk
- 2 sendok makan susu bubuk
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 5 sendok makan gula pasir
- Keju cheddar parut sekitar 60 gram (1/2 kotak keju Kraft)

Bahan pengoles permukaan roti:
1/2 sendok makan susu bubuk + 1 sendok makan air, aduk rata   

Cara membuat:
Membuat bahan isi roti 


Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan isi. Aduk dengan sendok hingga tercampur rata dan menjadi gumpalan pasta yang pekat. Sisihkan.

Membuat roti
Membuat adonan Tangzhong
   

Siapkan panci kecil, masukkan tepung terigu. Tambahkan 1/4 bagian air, aduk dengan spatula hingga larut dan bebas gumpalan. Tambahkan sisa air dan aduk rata hingga tepung larut. 

Masak di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga adonan menjadi kental, pekatseperti bubur sumsum. Angkat dan sisihkan hingga dingin.  Ambil 185 gram adonan Tangzhong untuk adonan roti.

Membuat adonan roti


Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu dan garam. Aduk rata menggunakan spatula. Masukkan ragi instan, gula pasir dan susu bubuk. Aduk rata. Tuangkan kocokan telur, susu cair, 185 gram adonan Tangzhong, dan margarine/mentega cair, aduk dengan spatula hingga menjadi gumpalan adonan kasar yang lembab.

Siapkan meja kerja anda, taburkan dengan sedikit tepung pada permukaan meja. Bersihkan permukaan telapak tangan anda, keringkan dan jaga jangan sampai banyak adonan yang lengket disana.  Tuangkan adonan ke atas meja dan gumpalkan dengan kedua tangan. 


Uleni adonan dengan cara meremas, menekuk dan menekannya hingga adonan menjadi smooth elastis. Jika adonan terasa lengket maka taburi permukaan meja dengan sedikit tepung dan celupkan telapak tangan anda di dalam tepung. Sekali-sekali bersihkan telapak tangan dari adonan yang menggumpal dengan mengikisnya menggunakan punggung pisau. 

Tips agar proses menguleni menjadi lebih mudah pada adonan yang lengket:
Taburi permukaan meja dengan tepung; Lumuri telapak tangan dengan tepung; Selalu bersihkan telapak tangan dari gumpalan adonan; Jaga telapak tangan tetap kering. 


Jika adonan terasa mulai lembut, dan kenyal serta tidak lagi menempel di tangan (sekitar 15 menit proses menguleni), bulatkan adonan menjadi bola yang permukaannya halus seperti gambar di atas. 

Letakkan bola adonan di dalam mangkuk yang telah diolesi dengan minyak. Tutup permukaan mangkuk dengan kain (tidak perlu kain basah). Diamkan selama minimal 1 jam atau hingga adonan mengembang 2 - 3 kali lipat besarnya. 

Jika anda menguleni dengan mikser heavy duty


Masukkan tepung terigu dan garam ke dalam mangkuk mikser, proses dengan kecepatan lowselama 3 detik. Masukkan ragi instan, gula dan susu bubuk, proses selama 2 - 3 detik.

Masukkan semua bahan lainnya, proses dengan kecepatan rendah sampai tercampur dengan baikkemudian naikkan kecepatan mikser menjadi sedang dan uleni adonan selama 10 menit hingga adonan terlihat smooth dan tidak menempel di mangkuk. Matikan mikser dan keluarkan adonan, bulatkan hingga smooth dan masukkan ke dalam mangkuk yang sudah diolesi minyak padapermukaannya. Tutup dengan kain dan diamkan hingga kembang minimal 2 kali lipat. 



Kempiskan adonan, tuangkan di permukaan meja. Gilas dengan kayu penggilas hingga tipis danlebar berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30 x 40 cm. Olesi permukaannya dengan pasta isi coklat hingga merata menggunakan spatula. 


Taburi permukaan coklat dengan keju cheddar parut, kemudian gulung adonan dari salah satu sisi yang lebih pendek. Tekan selama menggulung, kemudian rapatkan adonan pada akhir adonandengan menekannya menggunakan kedua jari tangan. 


Panaskan oven, set disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di dasar oven.  

Masukkan adonan ke dalam loyang, rapikan bentuknya. Tutup permukaan loyang dengan kain dandiamkan selama 20 menit. Olesi permukaan adonan dengan susu cair, taburi keju cheddar parut. Panggang roti selama 40 menit atau hingga permukannya tampak kecokalatan dan matang.  


Keluarkan dari oven, diamkan sejenak di loyang hingga uap panas roti hilang. Lepaskan roti dariloyang, dinginkan di rak kawat dan potong-potong roti dengan menggunakan pisau yang tajam. Siap disantap. Yummy!

Source:
Recipies 50 Web - Bread Making Technique

Nugget Ayam dengan Wortel: It's Homemade!


Update 12 Juni 2016

Halo, saya tahu resep nugget ini banyak penggemarnya dan mungkin banyak hal yang ingin anda tanyakan seputarnya. Namun sayang sekali kapasitas komentar di artikel ini sudah maksimal sehingga komentar baru tidak bisa lagi saya publish. Untuk pertanyaan seputar homemade nugget, anda bisa email langsung ke saya di endangindriani@justtryandtaste.com atau melalui FB Just Try & Taste atau Twitter @justtryandtaste.com. Terima kasih.

Sudah lama sekali teman kantor saya, Tri, request resep nugget ayam ke saya. Request itupun akhirnya hanya sekedar permintaan, terlupakan, terabaikan atau tepatnya saya lupakan karena nugget bukan merupakan salah satu makanan favorit saya. Walau saya telah mendapatkan bayangan kira-kira bahan seperti apa yang akan digunakan dan bagaimana proses pembuatannya, namun meluangkan waktu di dapur untuk mencobanya terasa berat sekali. Ujung-ujungnya saya justru mendapatkan laporan dari Tri bahwa dia telah berhasil membuat nugget ayam sendiri, mengikuti salah satu resep di buku masakan yang dibelinya.  

Namun itu cerita lalu. Cerita yang sekarang adalah ketika saya menemukan resep chicken nugget yang satu ini, sontak keinginan untuk mencobanya pun muncul. Bukan karena tiba-tiba nugget menjadi makanan yang saya idamkan, tetapi karena bahan yang digunakan agak sedikit berbeda dengan resep nugget umumnya yang pernah saya baca dan dengar. Saya pun penasaran dengan rasanya. Ternyata keputusan saya sama sekali tidak salah, chicken nugget ini rasanya sangat lezat bahkan menurut saya lebih enak dibandingkan dengan yang dijual di pasaran. Selain itu, kelebihan lainnya adalah buatan sendiri jelas lebih sehat dan higienis. Ahh, yang homemade memang lebih mantap!


Bagi Tri dan bagi Ibu-Ibu lainnya, membuat makanan sendiri untuk si buah hati menjadi hal yang sangat penting, apalagi dengan makin banyaknya berita di luaran mengenai proses pembuatan nugget ayam, sosis dan bakso yang menggunakan bahan-bahan yang mampu membuat bulu kuduk berdiri. Memang cukup sulit bagi kita untuk mendeteksi bahan di dalam suatu makanan jika bahan-bahan tersebut telah tergiling, tercincang, terbumbui dan dibentuk menjadi aneka model yang menarik. Membuatnya sendiri merupakan salah satu cara untuk memberikan makanan yang sehat dan higienis bagi keluarga di rumah, lebih menyenangkan lagi jika resepnya mudah, lezat dan dengan harga yang terjangkau. Jujur saya akui, kalau ada level tingkat kesulitan dalam suatu masakan maka membuat chicken nugget ini pasti akan mendapatkan level luar biasa, sangat, amat mudah sekali. ^_^. Bagaimana tidak? Semua bahan tinggal dimasukkan, aduk dan siap dimasak. Untuk rasanya jangan kuatir so yummy! Sulit sekali untuk berhenti mengunyah potongan demi potongan nugget ini bahkan bagi mereka yang mengaku tidak maniak dengan makanan ini seperti saya.


Seringkali jika mencari resep chicken nugget di internet selalu terdampar ke resep yang mengunakan irisan daging ayam yang dicelupkan ke kocokan telur dan tepung untuk kemudian digoreng. Menurut saya versi nugget seperti ini kurang nendang rasanya dibandingkan dengan nugget yang terbuat dari daging ayam cincang yang ditambahkan aneka bumbu, kemudian dibentuk dan digoreng setelah dicelupkan ke tepung panir. Nah, resep kali ini menggunakan daging ayam cincang, wortel, sedikit tepung kanji dan tepung panir, serta ditambah satu bahan lainnya yang membuat rasa nugget ayam ini menjadi spesial, mayonnaise. Cincangan daging ayam dan bumbu lantas dikukus hingga matang dan siap dipotong dan digoreng.

Untuk nugget yang saya buat ini, saya mengukusnya ke dalam loyang panjang yang biasa dipakai untuk brownies, anda bisa menggunakan loyang apapun asalkan muat dengan dandang pengukus di rumah. Jika bosan dengan bentuk kotak seperti yang saya sajikan, maka anda juga bisa memotong-motong adonan yang telah dikukus dengan cookie cutter, sehingga bentuk nugget yang dihasilkan bisa bervariasi seperti yang banyak dijual di pasaran. Saran saya, jika anda akan memotongnya dengan menggunakan cookie cutter (cetakan kue kering), maka buatlah nugget dengan ukuran yang tidak terlalu tebal saat akan mengukusnya di loyang. Selain itu cincang wortel sehalus mungkin karena serutan wortel yang kasar sulit terpotong menggunakan cetakan ini. Bagaimana jika nekat? Walhasil, bentuk nugget yang dihasilkan menjadi tidak karuan. Ehem, yang ini saya telah mencobanya sendiri. ^_^

Okeh seperti biasa saya memang suka mengoceh panjang kali lebar, jadi yuk kita langsung membuatnya saja. Berikut resepnya ya. 

Note: Karena terbatasnya komentar di Blogger dan batasan 258 komentar sudah terlampaui maka mohon maaf jika komentar anda di postingan ini tidak bisa ditampilkan. Pertanyaan, sharing dan komentar seputar resep ini silahkan email di endangindriani@justtryandtaste.com. Thanks ya.  


Nugget Ayam dengan Wortel
Resep diadaptasikan dari blog Vivian Pang Kitchen - Chicken Nuggets 

Menggunakan loyang brownies ukuran 25 x10x4 cm

Bahan & Bumbu:
- 500 - 600 gram daging ayam cincang
- 1/2 buah wortel serut kasar
- 1/2 buah bawang bombay, serut kasar
- 3 buah bawang putih, parut atau haluskan
- 2 butir telur
- 2 sendok makan tepung tapioka/tepung sagu/tepung kanji bisa juga menggunakan tepung maizena
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu ayam bubuk (optional)
- 1 sendok makan kecap ikan (fish sauce)
- 4 sendok makan tepung panir, bisa diganti dengan oatmeal instan
- 5 sendok makan mayonaise

Untuk lapisan permukaannya:
- 2 butir telur, kocok lepas
- tepung panir secukupnya

Cara membuat:
Siapkan loyang, pastikan ukuran loyang anda pas dengan dandang kukusan yang anda miliki, karena nantinya adonan akan kita kukus. Alasi permukaan loyang dengan kertas minyak/kertas baking, olesi permukaan kertas dan bagian samping loyang dengan minyak. Sisihkan.


Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan nugget, aduk rata dengan spatula. 


Tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah kita siapkan, ratakan permukaannya agar smooth. Kukus adonan selama 25 - 30 menit hingga benar-benar matang. Adonan yang kurang matang akan lembek dan sulit dipotong.

Jika anda akan mencetaknya dengan pemotong kue kering maka jangan kukus adonan terlalu tebal, karena akan menyulitkan anda untuk mencetaknya. Anda bisa menggunakan loyang yang lebih besar sehingga adonan menjadi tipis atau jika menggunakan loyang yang sama dengan yang saya gunakan maka bagi adonan menjadi dua bagian.


Kaluarkan adonan dari dalam kukusan, biarkan hingga benar-benat dingin. Lepaskan adonan dari loyang, buang kertas minyak yang melekat. Olesi pisau/cookie cutter dengan minyak goreng ketika akan memotong adonan agar tidak lengket. Potong-potong adonan sesuai bentuk yang anda inginkan, bisa kotak atau menggunakan cookie cutter dengan aneka bentuk. 

note: jika memotongnya menggunakan cookie cutter sebaiknya gunakan wortel parut atau wortel yang dicincang sehalus mungkin atau skip pengggunaan wortel.


Gulingkan potongan nugget ke dalam kocokan telur, kemudian lumuri permukaannya dengan tepung panir, tekan-tekan agar tepung panir menempel erat diseluruh permukaan nugget. Gulingkan sekali lagi nugget ke telur dan tepung panir, agar nugget lebih crispy. Goreng dalam minyak panas dengan api kecil, karena tepung panir mudah menjadi gosong, hingga permukaan nugget menjadi coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.


Jika anda akan menyimpan nugget di freezer, maka nugget tidak perlu di goreng, setelah di lumuri dengan tepung panir, tata nugget di atas loyang,  jangan bertumpukan, masukkan ke freezer hingga nugget membeku, kemudian simpan nugget di wadah tertutup rapat. Nugget tahan hingga 1 bulan.

Mudah bukan? Dan rasanya yummy!

Source: http://www.justtryandtaste.com/2012/12/nugget-ayam-dengan-wortel-its-homemade.html
 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com